Self Reminder

#Journal83 - Aku Sakit, Kau Tak Menjengukku

Rabu, 26 Juni 2019 Siapakah kita jika suatu saat sakit dan tak berdaya? Sakit adalah perkara yang sudah pasti dihindari oleh banyak orang. Beberapa waktu lalu seorang sahabat jatuh sakit. Namanya Ruben Bentiyan , biasa dipanggil Mang Randu . Dan tadi pagi Mang Randu baru saja diizinkan untuk pulang. Pulang sebagai pasien yang harus tetap beristirahat dan dirawat di rumah. Kita semua bisa mengalami apa yang dialami oleh Mang Randu dengan berbagai variasi: sakit yang berbeda atau hal lain, misalnya trauma, depresi, dipecat, masuk tahanan entah karena apa, dan lainnya, dan lainnya. Kalau kita mengalami itu, kehilangan seluruh kapasitas survival kita tersebut, pertanyaanya: daya dukung apa yang kita miliki? Dan seberapa panjang? Merenungkan hal ini mirip dengan ketika kita belajar ilmu sosial tentang masyarakat atau komunitas yang mengalami “ syok ” dan “ krisis ”. Lumrahnya, yang pertama-tama akan mendukung kita adalah keluarga. Tapi, berapa lama dan seberapa kuat kelu...

#Journal25 - Tahun Baru Semoga.... Aamiin



Kamar Sesak nan Nyaman
Minggu, 31 Desember 2017

“Tahun Baru, Apa Sebenarnya Yang Kau Rayakan?”

Ini adalah pertanyaan yang sebenarnya ingin kutanyakan kepada setiap rekan yang ku temui, dimanapun. Yaa yaa, ngerayain apa sih malem ini teh? Berganti tahun? Yaudah sih.

Yang namanya perayaan, berarti kan harus ada usaha/hasil/yang telah dicapai gitu selama setahun ke belakang, baru abis itu dirayakan. Ibarat kayak anak sekolah aja, wisuda kan merayakan kelulusan, lulus dari satuan pendidikan, ada hasil yang diraih gitu, ada ilmu yang didapat. Gitu lho. Kalo gua pribadi, yaa gak ada hal spesial yang mesti dirayakan, ampe kudu euphoria jedar jeder petasan, mamacetan di jalan raya. Bukan tahun baru yang mesti disyukuri. Bersyukurlah masih diberi nikmat hidup. Masih diberi nikmat iman islam. Dan masih diberi nikmat akal yang waras. Yaa. Gak banyak yang masih waras akalnya di jaman ini.

Memanglah egois tulisanku ini. Seolah semua orang hidupnya sepertiku. Seolah hanya karena aku tidak mau, maka yang lain pun tidak berhak. But, dude… there so many people that out of their mind, don’t be one of them, please. Don’t take a part. Just do something usefull, something good, something that earn you some money/stuff.

Yaa yaa yaa, bagi pekerja, liburan tahun baru memanglah good untuk dipake buat santai. Dipake buat melepas stressnya ditekan kerjaan yang numpuk terus tapi bayaran segitu-gitu aja. Tahun baru juga sangat cocok dipake untuk yang sudah berkeluarga untuk bercengkerama dengan family, sekedar main petasan bareng anak juga sudah terasa bahagianya gitu. Dan untuk pelajar, memanglah pantas dipakai tuk hangout gitu, tuk nongski bareng rekan sejawat mumpung masih bisa pada ngumpul.

Tapi boii. Yang kusebutkan diatas tadi bukanlah MERAYAKAN, tapi MENIKMATI. Yaa. Menikmati liburan ditengah rutinitas yang menyebalkan. Dan itu tidaklah masalah, good for health gitu lho. Mindset merayakan ini yang harus dirubah. Diganti. Kalo merayakan, apa yang harus dirayakan gitu lho, libur ya libur aja, nikmati waktumu, gak usah euphoria berlebihan.

Malahan yang ku perhatikan, banyak orang yang kurang waras sepanjang tahun 2017 ini, otaknya pada geser, miringnya tuh edan gitu, suram. Contoh saja, Arya Permadi, orang stress yang pengikutnya banyak, dan kaget gua ternyata dia anggota Banser NU, kok bisa gitu lho, why.

Contoh lain? Pidato bu Mega, tentang wanita lembek, tema-nya memberantas kejahatan seksual gitu. Bayangin. Tema kejahatan seksual, yang diomelin wanita melulu, trus pria nya gimana? Gak di edukasi juga ya sama aja bohong gitu lho. Nanti lah, ku mau nulis opini tentang pidato kurang waras ini.

Contoh lain lagi? Berita tentang korban perkosaan yang penanganannya kurang oleh pak polisi. Bukan berita sih, yang gak ada benefitnya mah gak bakal masuk berita, apalagi merusak pamor pemerintahan. Ditambah statement siapa ya lupa namanya yang isinya kira-kira gini, “Kalo cewek diperkosa, tanya dulu perasaannya bagaimana setelah kejadian, apakah nyaman atau tidak, kalo nyaman ya tidak termasuk perkosaan itu. Trus pakaiannya gimana, kondisi lagi mabok gak, bla bla bla”. JINGAN. Susah sih kalo udah kotor sejak dalam pikiran mah. Ini juga nanti pengen gue bikin tulisannya ah, siapa tau ada yang baca.

Yang lain? Belakangan ini di kota aing lagi marak geng-gengan alay. Faakklah. Anak-anak suram. Gini nih kalo gak kenal Tuhan, Jauh dari orang tua, plus gak berpendidikan. Sesat sejak dalam pikiran. Abang gua tukang ribut jaman sekolah tapi gak ampe kepikiran buat ngebunuh orang gitu lho. Babeh gua mulutnya sompral tapi gak pernah gua denger ngatain orang depan umum gitu lho. FAAKK. Ini juga pengen banget gua tulis nanti.

Lain lagi? Kasus bunuh diri 2 public figure dunia, emang sih waktunya beda, tempatnya beda, fansnya pun beda. Tapi ada kesamaan, sama-sama bikin fansnya pada geser otaknya. Bukti bahwa pemujaan berlebih bisa mengganggu kewarasan berpikir. Ini pun nanti gue tulis, selaw.

Belom lagi korupsi, pelanggaran HAM, pokoknya banyaklah yang pengen gua tulis. Bobroknya otak masyarakat jaman kiwari.

Jadi. Begitu banyak contoh kasus yang gak waras kek gitu, trus apa yang dirayain gitu, harusnya direnungi, perbaiki. Jangan anggap ini Cuma urusan polisi, urusan yang berwenang, urusan yang berkuasa. Ini urusan semua orang, tanggung jawab bersama. Karena menyangkut masyarakat banyak gitu lho, bukan masalah satu dua orang. Mengancam generasi penerus boii.

Dan terakhir, *baca lagi tulisanku paragraph ke-3, males copas. Hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Journal83 - Aku Sakit, Kau Tak Menjengukku

Biodata With Flash