Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Self Reminder

#Journal83 - Aku Sakit, Kau Tak Menjengukku

Rabu, 26 Juni 2019 Siapakah kita jika suatu saat sakit dan tak berdaya? Sakit adalah perkara yang sudah pasti dihindari oleh banyak orang. Beberapa waktu lalu seorang sahabat jatuh sakit. Namanya Ruben Bentiyan , biasa dipanggil Mang Randu . Dan tadi pagi Mang Randu baru saja diizinkan untuk pulang. Pulang sebagai pasien yang harus tetap beristirahat dan dirawat di rumah. Kita semua bisa mengalami apa yang dialami oleh Mang Randu dengan berbagai variasi: sakit yang berbeda atau hal lain, misalnya trauma, depresi, dipecat, masuk tahanan entah karena apa, dan lainnya, dan lainnya. Kalau kita mengalami itu, kehilangan seluruh kapasitas survival kita tersebut, pertanyaanya: daya dukung apa yang kita miliki? Dan seberapa panjang? Merenungkan hal ini mirip dengan ketika kita belajar ilmu sosial tentang masyarakat atau komunitas yang mengalami “ syok ” dan “ krisis ”. Lumrahnya, yang pertama-tama akan mendukung kita adalah keluarga. Tapi, berapa lama dan seberapa kuat kelu...

#Journal133 - Life Kudu Balance

Jum’at, 19 Juni 2020   Kenapa yah kebanyakan orang kalo lagi sedih atau gak mood , pada demen banget dengerin lagu yang galau-galau. Itu stereotip yang mesti diubah. Ya lu bayangin aja, gimana bisa move on kalo malah dijejelin lagu yang mewek-mewek melulu. Kudunya nih kalo lagi begitu setelnya musik yang ceria, menggugah semangat jiwa dan raga. Kenapa? Ya biar seimbang lah. Biar bisa bangkit.   Jadi gitu sobat depresi, when you feeling down and so blue, find some friends that can cheers you up. If you can’t, just try not to make your condition more collapse with fucking sad song.

#Journal132 - Mungkin Iya Aku Gatau Diri

Rabu, 10 Juni 2020   Di rumah, aku tidak terlalu sering ngumpul bareng keluarga. Sekedar ngobrol pun jarang. Lebih tepatnya aku yang menghindar. Hmm…   Belakangan ini aku selalu mengambil keputusan secara sepihak. Tanpa musyawarah dengan keluarga. Mengedepankan ego. Tak jarang aku membuat pilihan dalam keadaan emosi dan panik. Mungkin itu yang membuatku gagal belum berhasil sampai sekarang?   Singkat cerita, beberapa waktu lalu aku hampir mengambil keputusan yang cukup beresiko. Dan yaa, akhirnya aku ditegur oleh bapak. Dari sekian panjang ceramahan dan omelan bapak, yang paling nempel dalam ingatanku hanyalah “moga-moga maneh teu kudu ngalaman susah”. Dan itu membuatku menangis entah mengapa.